Kau Sahabat , Kau Kekasihku part II

Perlahan-lahan aku buka pintu kamar. Indra tampak kaget, kemudian dia tersenyum. "Cem... ayo sini aku mau cerita " suara Indra. Sebenarnya aku ke Jakarta untuk memberi tahumu bahwa aku mendapat bea siswa ke Paris. Spontan saja wajahku berubah kembali menjadi sedih, karena aku berharap bahwa Indra akan stay di Jakarta dan kembali menemaniku seperti dahulu. Sesaat wajah Indra yang senang berubah menjadi terdiam , " ada apa denganmu Cemil?" suaranya pelan. Tanpa terasa air mataku jatuh di pipi, rasanya aku tidak rela jika Indra harus pergi lagi padahal dia baru saja ada di depanku.
Indra kemudian memelukku dan menghelus rambutku " Jangan menangis Cemil, kemanapun aku pergi maka aku kan selalu mengingatmu. Kamu tetap sahabat terbaikku. Tak akan pernah kumelupakanmu", jawab Indra. Namun entah mengapa , aku tak mau melepaskan pelukkan Indra. Mungkin itu karena rasa rinduku yang amat sangat terhadap Indra. "Kapan kamu berangkat ke Paris Indra", tanyaku ke Indra. "2 Minggu lagi Cem", sahut Indra. " Tapi tenang karena 2 minggu akan tinggal di sini ku ingin menemanimu, biar kamu tidak sedih saat aku pergi nanti", jawabnya dengan senyuman.
Wajahku yang sedih menjadi senang. Ini adalah kado ulang tahunku yang sangat tak tergantikan karena sahabat yang paling kusayang dan yang paling berarti bagiku, ada menemaniku. 2 Minggu kulewati dengan senyuman. Ada saja ulah Indra yang membuatku tertawa dan bahagia. Hari ini adalah hari keberangkatannya. Sebelum berangkat , Indra menanyakan sesuatu kepadaku " Cem, maukah kamu menjadi kekasihku? ". Aku terdiam dan mencoba mengalihkan pertanyaan Indra dengan melucu. Jika sudah seperti itu pasti Indra akan tersenyum melihat kebanyolanku. 5 Menit lagi .... Indra akan segera masuk ke ruang tunggu. Indra memberikan pelukan terakhir sebelum masuk ke ruang tunggu ,"aku tunggu jawabanmu y Cem?" bisiknya ke telingaku.
Aku hanya tersenyum dan menjawab " ok, In". Indrapun menuju ke runag tunggu dan meninggalkanku. Wajahku yang semenjak daritadi merah merona seakan tidak bisa hilang. Alangkah senangnya diriku saat tahu bahwa sahabatku mencintaiku dan perasaan itu sama dengan yang kurasakan. "Ya Tuhan tolong lindungi dia , sahabat dan juga kekasih hatiku " doaku dalam hati.
Sesampai di rumah kududuk di ruang tamu, terbayang olehku tingkah jahil Indra. Oh my soul mate aku kangen denganmu. Ketika malam tiba, tiba-tiba hpku berdering. You know what ternyata yang aku pikirkan dari tadi menelpon. Dengan suara ngantuk kuangkat telponku. Untung aku belum tidur , kalau udah tidur trus angkat telpon bisa berabe soalnya. Bisa ngingau ga jelas pastinya aku jawab telpon. Kebiasaan bila Cemil udah tidur maka jawaban pertanyaan yang diajuin pasti jawabnya kacau dah. Untung Indra ga tahu kebiasaan Cemil...ha...ha (padahal indra kan tahu).
Dan ditelepon kali ini Indra kembali menanyakan apakah aku mau mnejadi kekasihnya? Dengan nada sedikit ngantuk ku jawab iya aku menerima. Dan akhirnya kami jadian dech. Mudah-mudahan hubungan ini bisa bertahan lama dan berlanjut kejenjang pernikahan karena dia sahabatku dan juga kekasihku. Indra , I love You.
The End

Baca juga cerpen :
1. Kontrakkan No 13
2. Aku dan Saudara Kembarku
3. Ibu Maafkan Aku

Dikasih comment y teman-teman. Jika ada yang kurang biar jadi masukan agar tulisannya lebih baik untuk masa yang akan datang.
Trims.
Rhec@caem

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Soal Data Flow Diagram (DFD)

Sinopsis Canola ( 2016 )

Soal UAS PTSI (Pengantar Teknologi Sistem Informasi ) Gunadarma