Kontrakan No 13

Angka 13 terkenal dengan angka sial. Benarkah begitu? Itu pertanyaan yang muncul pertama kali ketika Andrea pindah ke rumah kontrakkan barunya. Andrea merupakan seorang karyawan yang kerja sambil kuliah.Dia sudah 2 tahun tinggal di Semarang. Meskipun dia masih hidup pas-pasan namun dia tetap tak pernah patah semangat untuk melanjutkan kuliahnya. 
Andrea merupakan dara berdarahkan ranah minang.Seorang yang ulet bekerja dan mempunyai prinsip dalam hidupnya. Meskipun terkenal berwatak agak keras namun hatinya baik. Kontrakkannya berada di jalan Kertajaya. Sebelum dia pindah ketempat itu, sudah banyak berita simpang siur mengenai rumah itu. Berhubung tempat itu tidak jauh dari tempat kerjanya maka Andrea tetap menghuni rumah kontrakkan tersebut.
Posisi rumah yang berada di depan pohon besar yang sudah tua, membuat rumah itu semakin angker. Teman-teman yang membantunya pindahan , menatap aneh ke sekeliling rumah. Dendi adalah salah teman kerja Andrea yang ikut membantunya pindahan. Dendi yang terkenal penakut mengajak teman-teman yang lain agar dia tidak sendiri. Berkat bantuan dendi akhirnya terkumpulah 5 orang teman sukarelawan yang siap membantu Andrea. 
Tak lupa saat memasuki rumah kontrakkan itu Andrea meminta izin kepada penghuni sebelumnya. Tahukan maksudnya siapa...Merekapun mulai membersihkan dan menata rumah itu hingga layak dihuni. Maklum rumah tersebut sudah lama tidak dihuni. Kebetulan Andrea tidak tinggal sendiri di rumah itu. Dia juga mengajak Dini untuk tinggal bersama. Rumah itu mempunyai perkarangan yang luas, berhawa dingin dan juga agak besar jika dihuni oleh satu orang. Tak lupa Dini dan Andrea selamatan untuk rumah kontrakkan baru tersebut dengan tujuan agar tidak digangguin.
Malam Pertama
Sepanjang malam Andrea dan Dini bercerita mengenai masalah kantor dan juga kulih mereka. Dan lupa juga mereka menceritakan tentang cowok yang menjadi incaran Dini. saking keenakan bercerita merekapun lupa tidur...wah benar-benar kompak nih temannan.
Malam Kedua
Dini yang duluan pulang ke rumah melihat sesosok yang dicurigai sebagai penampakan. Spontan saja dia kaget dan berhamburan keluar rumah. Andrea yang baru tiba di pekarangan rumah kaget melihat tingkahh temannya itu. Wajah Dini pucat pasi. Dia hanya diam dan takut untuk masuk ke dalam rumah. Andrea heran...akhirnya dia masuk ke dalam dan mengambil secangkir air dan menenangkan Dini. Dengan tangan gemetaran Dini mengambil dan meminum air tersebut.
Di dalam.. ada...dengan suara terbata-bata Dini menyebutkan kata hantu. Andrea yang mendengarkan agak sedikit merinding. Namun mencoba bersikap lebih tenang agar Dini tidak semakin takut. Sepanjang malam mereka selalu berdua baik maupun tidur,sholat maupun ke kamar mandi. Sebelum tidur Andrea tak lupa untuk mengaji. Sebenarnya sejak kecil Andrea sudah mempunyai indra keenam dan dapat melihat hantu. Meskipun sudah terbiasa melihat yang penampakan yang aneh terkadang dia juga takut ketika hantu menampakan diri.
Pernah suatu ketika ketika Andrea masih tinggal di kampung halamannya. Dia suka didatangi oleh kakek buyutnya yang tidur dikamar tengah. Terkadang sang kakek datang menampakkan diri jika Andrea sedang menangis atau saat kamar tengah itu tidak dibersihkan. Ibunya yang merupakan anak kakeknya takut untuk mendekati kamar itu. Mungkin ga kuat melihat bayangan putih itu. Sebelum kakeknya meninggal, beliau pernah berkata dengan sang anak bahwa cucunya Andrea dapat melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh mata. Maksudnya adalah hantu. Namun sang ibu tidak percaya. 
Meskipun Andrea dapat melihat namun dia tidak bisa mengatakan semua itu kepada orang lain. Dia takut dianggap orang gila.
Saat Andrea akan mengambil air wudhu untuk sholat malam, tiba-tiba ada sesosok penampakan berwarna putih yang berdiri di depannya. Spontan saja dia kaget, namun dia kembali normal melanjutkan mengambil air wudhunya. Saat air wudhu sudah menyentuh wajahnya, sosok putih itupun menghilang.
Malam Ketiga
Karena takut diganggu lagi, akhirnya Dini baru akan pulang jika Andrea sudah pulang. Diapun ikut melaksanakan apa yang biasa dilakukan oleh Andrea yakni mengaji , sholat tepat waktu dan sholat malam. Rasa takutnya seketika hilang. Andreapun juga mengajarkan Dini agar tak lupa berzikir. Malam ini terlewatkan dengan damai.
Malam Ke empat
Teman-teman Andrea berkunjung ke rumah kontrakkannya. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa rumah tersebut berpenghuni. Apakah hanya bualan semata atau memang bisa melihat. Andrea dan Dini saling melirik satu sama lain. Merekapun pura-pura tidak tahu dan menguji temannya tersebut. Berlagak seperti seorang ahli hantu, dia menatap sekeliling dan membaca mantra-mantra yang aneh. Tapi saat dia memasuki sebuah kamar yang berada di dekat kamar mandi. Tiba-tiba wajahnya menjadi pucat pasi. Apa sebenarnya yang dilihatnya???Tak ada seorangpun yang tahu karena temannya yang lain sedang berada di kamar depan. Dengan langkah seribu dia berlari ke kamar depan. Andrea dan Dini heran melihat wajah temannya tersebut. Temannya hanya diam hingga mereka kembali pulang. Andrea dan Dinipun tidur dengan pulas karena tidak digangguin.
Malam ke Lima
Sekarang giliran temannya Dini yang berkunjung ke rumah kontrakannya. Meskipun teman Dini tidak sejail teman Andrea namun sifat jail mereka tetap ada. Mereka mencoba menakut-nakuti Andrea dan Dini. Meskipun agak merinding namun Andrea ddan Dini mencoba tenang. Dan melewati malamnya tanpa di ganggu.
Malam ke Enam
Tetangga yang berada tak jauh dari rumah kontrakkan tersebut berkunjung ke kontrakan Andrea dan Dini. Namanya Pak Ratman. Beliau sudah tinggal selama 5 tahun sebagai tetangga. Namun dia heran,setelah 2 tahun. Baru kali ini ada penghuni yang tinggal dikontrakkan ini.Meskipun wajah pak Ratman agak menyeramkan namun orangnya baik. Dia juga mengajak pak RT untuk berkunjung ke rumah kami. 
Malam ke Tujuh
Nah ini malam yang agak angker karena bertepatan dengan malam kliwon.Apakah  Andrea dan Dini kedatangan tamu hari ini??? Malam yang mencekam , yang pasti tidak seorangpun yang berani berkunjung ke rumah itu. Andrea dan Dini mempercepat sholat Ishanya kemudian melanjutkan mengaji. Andrea dan Dini yang sedari tadi khusuk mengaji sontak kaget mendengarkan dengungan lolongan ajing. Konon katanya jika terdengar lolongan anjing maka biasanya sang anjing melihat sesosok hantu. Andrea dan Dinipun langsung loncat ke atas tempat tidur dan saling berpegangan tangan. Mereka menutupi wajahnya dengan selimut. Namun karena kecapean akhirnya mereka tertidur juga.
Nah hari ini adalah hari minggu. Waktunya Andrea dan Dini membersihkan rumah. Setelah rumah bersih, waktunya mencuci pakaian. Saat Andrea masuk ke kamar mandi terdengar bunyi kran air terbuka. Namun saat dia masuk ke kamar mandi kran air tertutup. Sejenak bulu kuduknya merinding, namun pikiran takutnya segera dibuangnya. 
Andrea dan Dini berjalan-jalan sekitar rumah. Dan menuju ke rumah Pak RT. Mereka ingin berkenalan dengan tetangga yang lain.Namun ada satu hal yang menarik mata mereka yakni Pak Ratman. Sikap pak Ratman agak aneh, saat kami menceritakan ada sesuatu yang aneh di kamar belakang kontrakakn itu. Warga yang lain mencoba mengalihkan perhatian kami dengan menceritakan tentang mereka..
Malam ke delapan
Pada malam ini , kamar belakang mulai mengeluarkan aroma wangi . Terkadang wangi mawar, melati dan bunga kennaga. Andrea pikir itu adalah wangi dari bunga yang tumbuh di dekat kamar tersebut. Namun saat dia berjalan keluar , aroma itu semakin keras terasa. Seolah-olah aroma itu mengikutinya. Bulu kuduk Andrea mulai merinding. Diapun segera mencari Dini, ternyata Dini sibuk belajar untuk ujiannya besok. Andrea tidak tega mencerikan hal tersebut. Takut konsentrasinya buyar.
Malam ke sembilan
Inilah puncak malam penampakan yang Andrea dan Dini tidak dapat lupakan. Saat itu Dini yang laper karena terkuras pikirannya. Meminta bantuan Andrea untuk memasak makanan. Andrea bersedia asalkan Dini juga ikut menemaninya di dapur. Dini yang sudah laparpun menyangupi permintaan Andrea. Andrea dikenal pintar dalam memasak. Maklum gadis ranah biasanya sudah terbiasa untuk masak. Kebetulan malam itu Andrea membuat omlet dengan bumbu yang dirahasiakannya. Dini pernah sekali mencoba masakannya dan merequest makanan tersebut. Saat Andrea sedang asyik memasak omlet, tiba-tiba muncul sesosok tangan dari kamar belakang meminta makanannya. Andrea kaget dan menjatuhkan panci gorengannya. Dini yang juga ikut kaget melihat ekpresi Andrea sontak menarik tangan Andrea untuk lari. Namun tangan yang ditariknya bukan tangan Andrea namun tangan....Diapun pingsan.
Paginya Andrea dan Dini terbangun di ruang tamu. Ternyata melihat Dini pingsan Andrea juga ikut pingsan.
Malam Ke Sepuluh
Siangnya Andrea dan Dini mencari tahu mengenai rumah kontrakkan itu. Ternyata dulunya di kontrakkan itu tinggal seorang gadis . Anak asli Semarang yang sedang kuliah di Politeknik Negeri Surabaya.Kontrakkan itu diberi no 13 karena si gadis lahir pada tanggal 13 Oktober. Namun entah sebab apa , tiba-tiba gadis itu menghilang tanpa jejak. Ada yang bilang dia pulang kampung.Tapi beberapa hari setelah gadis itu menghilang , pihak keluarga mencari keberadaannya ke kontrakkan ini. Hilangnya gadis ini spontan saja menjadi teka teki Andrea dan Dini.
Ditambah lagi ternyata yang punya kontrakkan itu adalah Pak Ratman. Tapi mereka heran kenapa Pak Ratman tidak mengatakan beliau yang punya namun malah mengatakan bahwa dia sudah jadi tetangga selama 5 tahun.Akhirnya Andrea dan Dini memberanikan diri untuk bertemu dengan Pak Ratman. Namun yang mereka temukan hanyalah istrinya. Ternyata istri Pak Ratman yang memiliki kontrakkan tersebut. Istrinya juga menceritakan hal yang sama dengan para warga ceritakan. Sebelum Andrea dan Dini menjadi penghuni kontrakkan ini ada sepasang suami istri namun merekahanya bertahan 3 hari lalu pindah. Ada kira-kira 8 penghuni yang mencoba menghuni rumah ini namun semuanya kabur di malam ketiga.
Andrea dan Dini jadi makin ketakutan. Untunglah Andrea yag biasa dilihatkan dengan hal yang aneh menenangkan Dini. Hingga malam tiba. Andrea bertekat untuk mencari tahu tentang hantu ini. Biasanya hantu bergentayangan karena belum bisa beristirahat dengan tenang. Maklum Andrea suka menonton Film Horor. Dini juga memberanikan diri untuk ikut Andrea. Malam ini mereka akan tidur di kamar belakang. Dini terus memegang tangan Andrea. Mereka sebenarnya takut namun mencoba memberanikan diri....
Apakah Andrea dan Dini dapat menguak misteri Kontrakkan 13??? Bersambung


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Soal Data Flow Diagram (DFD)

Sinopsis Canola ( 2016 )

Soal UAS PTSI (Pengantar Teknologi Sistem Informasi ) Gunadarma