Investasi

Investasi adalah penanaman modal untuk satau atau lebih aktiva dalam jangka waktu tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi , dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.


2 jenis investasi adalah :
1. Investasi Jangka Pendek
2. Investasi Jangka Panjang


A. Investasi Jangka Pendek
     adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva dalam jangka waktu yang pendek atau singkat dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.
Biasanya investasi ini mudah dirubah kembali menjadi uang tunai atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan. Dan biasanya masa periodenya tidak lebih dari 1 periode akuntasi (12bulan)
Contoh: tabungan , deposito


B. Investasi Jangka Panjang
    adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva dalam periode waktu yang panjnag dengan tujuan untuk mendapat keuntungan  dimasa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan komsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.


Kriteria sesuai kebutuhan :
1. Tujuan keuangan secara spesifik
    Kita harus mengetahui tujuan investasi secara spesifik.
2. Jangka waktu yang dibutuhkan
    Jangka waktu investasi yang kita lakukan harus sesuai dengan kebutuhan kita. Misal kalau untuk investasi
    jangka pendek biasanya dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan secara konsumtif seperti untuk membeli
    mobil.. Sedangkan investasi jangka panjang biasanya untuk keperluan dimasa yang akan datang misal
    biaya pendidikan anak.
3. toleransi terhadap resiko
   untuk investasi yang dilakuakn kita harus mengetahui sebesar apa resiko yang kita dapatkan jika kita
   memilih investasi terebut.
4. pemilihan berbagai investasi


Instrumen dari investasi :
1. Deposito, tabungan => likuiditas tinggi
2. Obligasi , Saham => likuiditas tinggi
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) => likuiditas tinggi
4. Reksadana => likuiditas tinggi
5. Sertifikat deposito => likuiditas tinggi
6. Emas, perhiasan berlian => likuiditas tinggi
7. Properti , barang koleksi
8. Foreign exchange (Forex) => Likuiditas tinggi dapat melakukan transaksi selama 24 jam penuh


Deposito adalah penyimpanan uang dibank yang memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik oleh nasabah sebelum waktunya jatuh tempo. Biasanya bunganya lebih besar dibandingkan dengan tabungan.

Tabungan adalah penyimpanan uang di bank yang jnagka waktunya sesuai dengan keinginan nasaabahdan  boleh ditarik oleh nasabah kapanpun mereka mau. Jumlah tabungan tidak harus besar.Tabungan merupakan investasi paling mudah, tingkat resiko juga kecil dan keuntungan yang kita dapatkan juga sedikit.

Obligasi adalah surat utang , merupakan bukti bahwa kita memberikan utang kepada perusahaan tertentu. Pihak yang berhutang akan memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Investasi ini tidak dapat ditarik sebelum  jatuh tempo.Jika nilai obligasi lebih besar dibandingkan dengan nilai nominal maka disebut dengan agio.Sedangkan jika harga obligasi lebih kecil dibandingkan dengan harga nilai nominal maka disebut dengan disagio. Surat Obligasi ini dapat diperjual belikan 

Saham adalah menanamkan modal pada perusahaan tertentu dimana jumlah yang kita dapatkan sesuai dengan porsi investasi kita.Investasi ini biasanya membantu pengembangan perusahaan.Nilai saham fluktuatif sesuai dengan harga pasar saham. Orang yang membeli saham dan mendapatkan profit disebut dengan deviden.

Obligasi Ritel indonesia ( ORI ) adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintahan Indonesia dengan nominal kelipatan 5 juta , harganya lebih murah dan tidak mendapat jaminan dari pemerintah . Tujuan investasi ini adalah untuk menghindari inflasi dan untuk menarik uang yang sampai ke masyarakat.

Reksadana adalah tempat menghimpun dana secara kolektif , Dana yang terkumpul akan dikelola oleh manager investasi yang akan diinvestasikan pada investasi lainnya.Bila dapat keuntungan dan kerugian maka akan dibagi rata untuk para investor.Keuntungan investasi ini adalah tidak dikenakan pajak, siapapun yang mempunyai investasi ini tidak perlu repot untuk melakukan pengecekan karena akan diinfokan secara rutin oleh manager investasi.

Sertifikat Deposito adalah instrumen investasi yang mana dapat dipindah tangankan karena diterbitkan atas unjuk penerbit bukan atas nama perorangan. Investasi dapat  dicairkan jika sudah jatuh tempo, biasanya nominalnya besar dan dapat diperjual belikan.Biasanya disediakan oleh lembaga keuangan ritel seperti bank,perusahaan simpan pinjam dan koperasi simpan pinjam.Bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayar dimuka  dan tidak dapat diperpanjang secara otomatis.


Emas adalah instrumen investasi jangka panjang yang mana untuk investasi ini kita tidak perlu khawatir terhadap gejolak harga , karena harganya cendrung naik tiap tahunnya.Mudah dijual.


Properti adalah instrumen investasi yang mana harganya cendrung naik. Contoh: rumah dan tanah.


Forex adalah suatu usaha perdangan mata uang di dunia yang dilakukan di interbank. Transaksi dapat dilakukan selama 24 jam.


Hal -hal yang harus diperhatikan dalma investasi :
1. Likuilitas => kemampuan investasi untuk dapat diperjualbelikan dengan mudah secara tunai.
2. Anti Inflasi => nilai investasi tidak mengalami penurunan atau tidak memakan nilai investasi.
3. Capatal Growth =>adanya pertambahan dari jumlah investasi
4. easy of management =>  managemen yang mengelola investasi transparan
5.Principal Protection => melindungi uang yang diinvestasikan.


Makna pokok investasi yaitu
1. Bagian dari aktiva perusahaan
2. Dalam bentuk tertentu
3. Untuk mendapatkan keuntungan atau menambah kekayaan
4. Lebih dari 1 tahun


Tujuan investasi selain memperoleh keuntungan adalah :
1. Memperoleh penghasilan tetap setiap periode ( bunga, deviden,royalti dan uang sewa)
2. Pengendalian (dana ) perusahaan
3. untuk menjaga hubungan antar perusahaan
4. Membentuk dana khusus


Manfaat investasi pada suatu negara yaitu :
1. penghematan devisa bahkan dapat menambah devisa
2. penyerapan tenaga kerja
3. Peningkatan output


Tipe investor menurut profit resiko adalah
1. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.Contoh : Investasi Emas

2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.

Contoh : Tabungan pendidikan anak



3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.

Contoh : ORI dan Resakdana



4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.


5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Soal Data Flow Diagram (DFD)

Sinopsis Canola ( 2016 )

Soal UAS PTSI (Pengantar Teknologi Sistem Informasi ) Gunadarma