Limit Episode 9
“Membuat kebenaran itu... sangat sulit. Itu
karena jauh di dalam diri mereka... semua orang hanya melihat hal-hal yang
ingin mereka lihat. Prakonsepsi, aspirasi, prasangka. Orang yang tepat di
hadapanmu, siapa yang tahu orang macam apa dia? Tidak ada yang bisa tahu dengan
pasti. Mungkin... bahkan dia sendiri tidak tahu.”
Konno mencari kompress untuk membalutkannya ke tangan Morisige yang bengkak. Jumlah kompress yang ditemukan oleh Konno berbeda dengan yang dihitung oleh Kamiya. Mungkinkah ini cara untuk memperdaya Haru sehingga Haru dapat dijadikan tersangka. Mungkinkah Kamiya yang membunuh Usui? Namun Morisige memberikan lasan yang cukup masuk akal tidak mungkin seorang Kamiya akan dapat membuat Usui mengamuk dimana Usui adalah orang yang slaah susah di tebak.
Konno mencari kompress untuk membalutkannya ke tangan Morisige yang bengkak. Jumlah kompress yang ditemukan oleh Konno berbeda dengan yang dihitung oleh Kamiya. Mungkinkah ini cara untuk memperdaya Haru sehingga Haru dapat dijadikan tersangka. Mungkinkah Kamiya yang membunuh Usui? Namun Morisige memberikan lasan yang cukup masuk akal tidak mungkin seorang Kamiya akan dapat membuat Usui mengamuk dimana Usui adalah orang yang slaah susah di tebak.
Kamiya kembali dari utan mengambil kau bakar. Konno pun menanyakan alasan kenapa Kamiya berbohong. Di sekolah pihak keluarga siswa masih mencari tahu keberadaan anak mereka. Dan ditemukan bahwa kemungkin bus melintas di arah yang berbeda. Dan akan dilakukan penyisiran di tempat yang dimaksud. Guru Igarashi berusaha mengungkapkan namun terpaksa diam melihat kepala sekolah.
Kamiya ingat bahwa tadi pagi Hinata memegang kotak obat dan mengatakan bahwa tangannya tergores. Kamiya hanya diam karena sesaat dia sempat dijadikan tersangka “ jika seseorang sudah ragu, aku tidak dapat berkata apa-apa”. Namun dia mengatakan kenapa tidak ditanya ke Hinata tentang kompress itu.
Konno mencari
Hinata dan menanyakan di mana tangan Hinata yang terluka. Adik-adik Kamiya
ingin ikut mencari kakak mereka. Di sungai saat Konno mencuci mata tiba-tiba
Hinata membenamkan wajahnya ke air. Wah...aku pikir Hinata akan membunuh Konno
n...ternyata dia hanya bercanda. Candaannya membuat Konno kaget setengah mati. Konno teringat omongan Morisige bahwa kemungkinan yang membunuh Usui adalah Hinata. Pikiran Konno melayang kemana-mana, apa mungkin Hinata yang membunuh Usui. Orang yang dicintainya.
Morisige curiga
kepada Hinata dan mengatakan bahwa Hinata adalah seorang pembunuh. Konno
mencoba membela Hinata namun tanpa dia sadari dia juga curiga terhadap Hinata. Dia berharap bisa cepat pulang dan biarkan polisi yang akan menyelidiki kasus
Usui. Saat malam tiba tidak ada satupun diantara mereka yang tertidur.
Bus yang
berisikan keluarga siswa sampai di Shizoka . Banyak wartawan yang berkumpul
untuk mendengarkan perkembangan hilangnya bus tersebut. Tak terkecuali kakak
Konno, Haruka. Dalam hal ini dia masih sibuk menjadi wartawan daripada berperan
sebagai kakak bagi Konno yang kuatir terhadap adiknya.
Saat Konno
terbangun dia langsung mencari Hinata dan menemukan Hinata sedang mengubur
sesuatu di dalam hutan. Konno bertanya kenapa hinata tubuhnya berlumpur dan
mengapa Hinata tahu bahwa Usui menggunakan kompress di kakinya padahal tidak
ada seorangpun yang mengatakan . Ditambah lagi Hinata tidak bertemu Usui. Tapi
kenapa Hinata bisa tahu?
Bukankah
sebenarnya Hinata sempat bertemu Usui sebelum Usui meninggal?? Pertanyaan Konno
membuat Hinata tak berkutik. Dia hanya diam dan menangis. Gomen ne Konno?
Sambil memeluk Konno , Hinata minta maaf. Dan perlahan-lahan dia menceritakan
kejadian yang sebenarnya ke Konno. Dan alangkah terkejutnya Konno ternyata
celurit yang selama ini dicarinya ada di dekat Hinata. Dengan menangis Hinata
kemudian merebahkan Konno dan mencekiknya....
Maafkan aku ...
Konno...tidak ada lagi cara yang lain ... ucap Hinata sembari mencekik Konno
dan menangis. Kenapa engkau menangis ...ucap Konno dalam hati.Mungkinkah Konno
akan dibunuh oleh Hinata ? apa yang terjadi selanjutnya dengan Morisige dan
Kamiya?
Komentar
Posting Komentar