Limit Episode 11
Limit episode 11
Seorang korban selamat baru saja dibawa ke rumah
sakit.Tuhan memberikan kita berbagai tantangan agar kita bisa menanggulangi
mereka. Aku bertanya-tanya apakah kata-kata yang kudengar itu memang benar
adanya. Kejahatan. Penyesalan. Keputusasaan. Beban-beban yang mesti kutanggung
di hutan ini... Sungguhkah aku akan bisa menanggulanginya?
Semua shock
melihat Kamiya tertusuk celurit. Hinata spontan membuang celurit itu, sesaat
keadaan henning semua mata tertuju ke arah selurit. Dengan sigap Konno membuang
jauh celurit. Dan mencoba melihat keadaan Kamiya. Hinata putus asa dan mencoba bunuh diri.
Setelah mendengar
berita ditemukan bus yang hilang sesaat guru Igashi terdiam dan bertemu adik
bungsu Kamiya. Dia ingin pulang dan menunggu kakaknya di rumah. Karena dia
nyakin Kamiya pasti akan menepati janjinya.
Hinata meloncat
ke jurang namun segera di tangkap oleh Konno. Konno tidak ingin Hinata
melarikan diri dari kesalahannya dan harus bertanggung jawab terhadap Kamiya. Tangan
Konno tidak kuat menahan berat badan Hinata. Pegangannya mulai lemah, namun
untung Morisige segara memberikan pertolongan hingga Hinata dapat tertolong.
Jangan melarikan
diri , kamu harus memepertanggung jawabkan semuanya seumur hidup ...ucap Konno.
Dan tak kan kubiarkan ada yang terluka lagi. Di sekolah , tim masih belum bisa
melakukan penyelamatan karena tebalnya kabut. Kemungkin mereka hanya bisa
melakukan pencarian esok hari dan dimulai dari daerah yang dapat ditelusuri.
Guru Igarashi meminta agar dia dibolehkan berpartisipasi untuk menjadi salah
satu tim SAR. Karena dia dapat mengenali semua murid yang ada .
Dihutan Honno
mengucapkan terima kasih ke Morisige namun morisige hanya menangapinya dengan
diam. Kamiya digendong oleh Hinata. Terlihat helikopster melintas di atas
mereka. Semua tambah senang kecuali Morisige. Dia akan tidak ingin kembali.
Kembali ke
sekolah, kakak Konno marah melihat ekspresi wartawan yang menikmati meliputi
berita disaat belum ada kepastian terhadap murid-murid yang ada di dalam bus
itu. Haruka ikut masuk ke dalam keluarga korban dan meminta tim penyelamat
untuk segera menemukan adiknya.
Kamiya merasakan
perih di perutnya yang terluka. Konno berada di dekatnya dan saling bercerita
tentang bintang. Hinata mencari air karena persediaan air mereka menepis. Konno
dan Kamiya bercerita tentang keluarganya. Morisige hanya diam mendengarkan
cerita mereka.
Saat Konno
melihat bintang maka disaat bersamaan ayahnya juga melihat ke arah bintang. Ika
rasa ini insting seorang ayah. Saat pagi
menjelang , Morisige pergi menjauh dari temannya. Sekejap dia ingat betapa
jahatnya sang ayah yang selalu memukulya. Dan snag ibu yang tidak
menginginkannya. Konno bangun dan melihat Morisige menghilang, dia segera
menyusul mencari morisige.
Dan ketika
bertemu dengan Morisige, “aku tidak ingin pulang” ucap Morisige. Konno
menghentikannya dan menanyakan alasannya. “Tak satupun , tempatku kembali , tak
seorangpun yang menginginkannya baik ibu maupun ayahku, untuk apa ku hidup” ..
ucap Morisige. Konno hnaya terdiam
mndengarkan keluh kesah Morisige dan memberikan semangat ke Morisige agar tidak
lari dari kenyataan namun hadapilah. Ayo kita pulang bersama-sama, karena kamu
tidak sendirian aku akan selalu bersamamu... ucap Konno.
Mereka melanjutkan
perjalanan untuk mencari bantuan. Tim penyelamat mulai menyelusuri daratan yang
dekat dengan tempat terjatuhnya bus. Untuk
bisa menjangkau bukit yang ada di seberang mereka harus melewati sebuah jembatan
tua .
Namun apakah bisa melewati jembatan itu. Mungkinkah hanya Morisige yang selamat? Bagaimana keadaan yang lain.Wah tinggal satu
episode lagi...mudah-mudahan bisa finish membuat sinopsisnya.
Komentar
Posting Komentar