Kau Sahabat , Kau Kekasihku part II
Perlahan-lahan aku buka pintu kamar. Indra tampak kaget, kemudian dia tersenyum. "Cem... ayo sini aku mau cerita " suara Indra. Sebenarnya aku ke Jakarta untuk memberi tahumu bahwa aku mendapat bea siswa ke Paris. Spontan saja wajahku berubah kembali menjadi sedih, karena aku berharap bahwa Indra akan stay di Jakarta dan kembali menemaniku seperti dahulu. Sesaat wajah Indra yang senang berubah menjadi terdiam , " ada apa denganmu Cemil?" suaranya pelan. Tanpa terasa air mataku jatuh di pipi, rasanya aku tidak rela jika Indra harus pergi lagi padahal dia baru saja ada di depanku. Indra kemudian memelukku dan menghelus rambutku " Jangan menangis Cemil, kemanapun aku pergi maka aku kan selalu mengingatmu. Kamu tetap sahabat terbaikku. Tak akan pernah kumelupakanmu", jawab Indra. Namun entah mengapa , aku tak mau melepaskan pelukkan Indra. Mungkin itu karena rasa rinduku yang amat sangat terhadap Indra. "Kapan kamu berangkat ke Paris Indra", tany...