Sistem Informasi Manajemen II
1.
Pengertian Bisnis
Menutut
Huat, T Chwee,1990
Bisnis
dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari.
Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods
and service to satisfy the needs of our society)
Griffin
dan ebert (1996)
“Business
is all those activities involved in providing the goods and services needed or
desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang
menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan
yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum
maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat
Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha
informal lainnya.
Secara
luas
Bisnis
adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok
orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create
value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and
service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan
melalui transaksi.
2.
Aspek-aspek dalam memulai bisnis adalah
1. Memahami konsep produk atau jasa secara
baik
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek, mulai dari lingkungan terkecil hingga lingkungan yang terbesar. Dalam poin ini sebaiknya juga dimasukkan secara menyeluruh mengenai aspek-aspek penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk, termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lain sebagainya.
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek, mulai dari lingkungan terkecil hingga lingkungan yang terbesar. Dalam poin ini sebaiknya juga dimasukkan secara menyeluruh mengenai aspek-aspek penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk, termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lain sebagainya.
2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang berencana memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan
menjadi panduan untuk tetap fokus kepada organisasi dan tujuan bisnis sejak awal. Seringkali suatu usaha pada tahap perkembangan berikutnya mengalami kegagalan, karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam poin ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan dirintis.
Setiap orang yang berencana memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan
menjadi panduan untuk tetap fokus kepada organisasi dan tujuan bisnis sejak awal. Seringkali suatu usaha pada tahap perkembangan berikutnya mengalami kegagalan, karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam poin ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan dirintis.
3. Perlunya winning, positive dan learning
attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha, selain daripada pemahaman usaha itu sendiri. 'there is no over night success' adalah sesuatu yang harus dicamkan dari setiap calon "entrepreneur". Karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambungan, dan melihat permasalahan secara positif agar tidak membuat jadi patah semangat dalam melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan. Kita harus belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas jika ingin menjadi "entrepreneur" yang sukses.
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha, selain daripada pemahaman usaha itu sendiri. 'there is no over night success' adalah sesuatu yang harus dicamkan dari setiap calon "entrepreneur". Karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambungan, dan melihat permasalahan secara positif agar tidak membuat jadi patah semangat dalam melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan. Kita harus belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas jika ingin menjadi "entrepreneur" yang sukses.
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis
yang efektif akan menghindari usaha dari risiko bisnis dan keuangan
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang dibuat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya serta aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan, proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon "entrepreneur" untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan, serta membuat langkah-langkah pengendalian yang dapat menghindari setiap resiko tersebut.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang dibuat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya serta aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan, proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon "entrepreneur" untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan, serta membuat langkah-langkah pengendalian yang dapat menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi
dan sistem akan menghindari usaha dari risiko manajemen
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan agar berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya :
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan agar berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya :
·
Biaya yang tidak perlu seperti bahan baku
yang terbuang.
·
Pekerja yang tidak produktif karena
pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas.
·
Koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang
tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat.
·
Perekrutan pegawai yang tidak efektif
sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu serta
biaya.
·
Pelatihan yang tidak baik sehingga
produktivitas pegawai yang rendah.
·
Dan masih banyak lagi permasalahan
organisasi.
·
Dalam poin ini kita harus mempelajari
pengetahuan dasar dan aspek-aspek penting yang harus dimiliki oleh calon
"entrepreneur" untuk menghindari resiko manajemen yang dapat
menyebabkan kegagalan usaha.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka
50% usaha sudah berhasil
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha diharuskan merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik agar dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Poin ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum, sistem penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas, serta termasuk juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha diharuskan merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik agar dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Poin ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum, sistem penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas, serta termasuk juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan
proses pembuatan keputusan sangat penting?
Dalam memulai usaha, umumnya setiap calon "entrepreneur" akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat dalam mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti 'thinking outbox' atau kemampuan melakukan analisa permasalahan diluar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif untuk membantu usaha agar berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu untuk menyesuaikan produk-produk agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha. Kepemimpinan sangat penting dalam menghadapi suaru krisis. Mmembuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha menjadi percaya bahwasanya kita tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses pembuatan keputusan akan membantu kita dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi. Dalam poin ini kita akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
Dalam memulai usaha, umumnya setiap calon "entrepreneur" akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat dalam mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti 'thinking outbox' atau kemampuan melakukan analisa permasalahan diluar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif untuk membantu usaha agar berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu untuk menyesuaikan produk-produk agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha. Kepemimpinan sangat penting dalam menghadapi suaru krisis. Mmembuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha menjadi percaya bahwasanya kita tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses pembuatan keputusan akan membantu kita dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi. Dalam poin ini kita akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan
dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalam poin ini akan diketahui pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lain sebagainya.
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalam poin ini akan diketahui pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lain sebagainya.
9. Pemasaran, pelayanan dan product
brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal sebagai kunci pengeembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam poin ini akan didapatkan semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakanproduct brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal sebagai kunci pengeembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam poin ini akan didapatkan semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakanproduct brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.
3. Fungsi bisnis dari kepentingan mikro ekonomi dan makro
ekonomi
1. Fungsi Mikro Bisnis
Konstribusi terhadap
pihak yang berperan langsung:
1. Pekerja / Karyawan
Pekerjaan menginginkan
gaji yang layak dari hasil kerjanya sementara manajer menginginkan kinerja yang
tinggi yang ditunjukkan besarnya omset penjualan dan laba
2. Dewan komisaris
Memantau kegiatan dan mengawasi
manajemen , memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan
3. Pemegang saham
Pemegam saham memiliki
kepentingan dan tanggung jawab tertentu
2. Fungsi makro bisnis
Kontribusi terhadap
pihk yang terlibat secara tidak langsung
1. Masyarakat sekitar perusahaan
Memberikan kontribusi
kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan
2. Bangsa dan negara
Tanggung jawab kepada
bangsa dan negara yang diwujudkan dalam bentuk kewajiban membayar pajak
4. Aspek-aspek bisnis
·
Kegiatan
individu dan kelompok
·
Penciptaan
nilai
·
Penciptaan
barang dan jasa
·
Keuntungan
melalui transaksi
5. Elemen sistem bisnis
1. Modal (capital)
Sejumlah uang yang
digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis
2. Bahan-bahan ( material)
Faktor produksi yang
diperlukan dalma melaksanakan aktifitas bisnis untuk diolah menghasilkan barang
atau jasa yang dibutuhkan masyarakat
3. Sumber Daya Manusia (human resources)
Kualifikasi SDM :
Memiliki kemampuan konpetitif dan berkulitas tinggi
4. Keterampilan Manajemen ( management skill)
5. Sistem manajemen yang dijalankan berdasarkan prosedur dan
tata kerja manajemen
6. Karakteristik sistem bisnis
a. Kompleksitas dan keanekaragaman
b. Saling ketergantungan
c. Perubahan dan inovasi
7. Bentuk dasar
kepemilikan bisnis
a. Perusahaan perseorangan
b. Persekutuan
c. Perseroan
d. Koperasi
8. Area Pengetahuan Sistem Informasi
a. Konsep-konsep Dasar.
Konsep dasar keperilakuan,
teknis, bisnis danmanajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan peran
sisteminformasi. Contohnya
meliputi konsep system informasi dasar yang berasal dari teori system umum atau
kosep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mnegembangkan aplikasi bisnis
teknologi informasi dalam keunggulan konpetitif
b. Teknologi Informasi.
Konsep
utama pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu
meliputi hardware , software,jaringan,manajemen data dan banyak teknologi
berbasis internet.
c. Aplikasi
Bisnis.
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk
operasi,manajemen, dan keunggulan kompetitif bisn
9. Alasan Aplikasi Bisnis dalam IT
3
Alasan untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi yaitu :
a. Mendukung
proses dan operasi bisnis
Contoh : kebanyakan toko retail menggunakan
CBIS untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan , menelururi persediaan
, membayar pegawai , membeli barang dagangan baru serta untuk mengevaluas tren
penjualan
b. Dukungan
pengambilan keputusan para pegawai dan manager
Sistem informasi juga
membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk
membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya keputusan
mengenai lini barang dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis
investasi apa yang
mereka butuhkan, biasanya di buat setelah sebuah analisis diberikan oleh sistem
informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya mendukung
pengambilan keputusan para manajer toko, pembeli dan lainnya, tetapi juga membantu
mereka melihat berbagai cara untuk mendapatkan kelebihan dari para peretail lainnya
dalam persaingan untuk mendapatkan pelanggan.
c. Mendukung
berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Contohnya manajemen
toko mungkin membuat keputusan untuk memasang kios dengan layar sentuh dalam semua toko mereka, yang terhubung
dengan situs e-commerce untuk belanja online.
10. Jenis Sistem Informasi
Sistem
informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (gambar
1) :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS
adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data
dalam
jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi
bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS
dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan
Knowledge Work Systems (KWS)
OAS
dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya
tidak
menciptakan
pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang
diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets,
electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video
conferencing.KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur
dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM
tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional
yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.
SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga
dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS
hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan
diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif
pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan
Buatan (AI)
AI
dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua
cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis.Sistem ahli
(juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi.Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah khusus.Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu
mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems
(GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila
kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur
dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu
solusi.GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan
masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan
skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat
lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer
yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
11. Komponen sistem Informasi
a. Komponen input
Input mewakili data yang
masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
b. Komponen Model
Komponen ini terdiri dari
kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data
input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Komponen output
Hasil dari sistem informasi
adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua pemakai sistem.
d. Komponen Teknologi
Teknologi merupakan “tool
box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Komponen hardware
Hardware berperan penting
sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi
sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai
sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem
informasi.
f. Komponen software
Software berfungsi sebagai
tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari
hardware untuk menciptakan suatu informasi.
g. Komponen basis data
Basis data (database)
merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang
lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut.Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi
kapasitas penyimpanannya.Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
h. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat
merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak
efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang
dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjurterjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat
diatasi.
Sistem
informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen seperti
orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan
yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi
sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.
12. Sumber Daya Sistem Informasi
Sumber Daya Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari 5 sumber daya dasar, yaitu:
Manusia, Hardware, Software,
Data dan Jaringan. Dibawah ini merupakan contoh Sumber
daya sistem informasi dan
produknya, meliputi:
a. Sumber daya manusia
Pemakai akhir merupakan
orang orang yang menggunakan sistem informasi atauinformasi yang dihasilkan
sistem tersebut. Mereka berupa pelanggan, tenagapenjualan, teknisi, staff
administrasi, akuntan dan para manajer.Para pakar merupakan orang orang yang
mengembangkan dan mengoperasikansistem informasi. Mereka meliputi sistem
analis, pembuat software, operator sistem.
b. Sumber daya hardware
Dapat digolongkan
menjadi: Mesin dan Media.
c. Sumber daya software
Sosftware sistem
seperti program sistem operasi yang mengendalikan serta mendukung operasi sitem
komputer. Software aplikasi yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan
tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contoh : program analisis penjualan ,
program pengolahan kata dan program penggajian. Prosedur yang mengoperasikan
perintah bagi orang-orang yang akan
menggunakan sistem informasi . Contohnya:prosedur entri data, prosedur untuk memperbaiki
kesalahan , prosedur pendistribusian cek gaji.
d. Sumber daya data
Termasuk deskripsi
produk , catatan pelanggan , file kepegawaian ,database persediaan.
e. Sumber daya jaringan
Media komunikasi ,
pemroses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian jaringan
13. Aktivitas sistem Informasi
a. Input sumber daya data
Memindai secara optikal
barang-barang dengan pengenal yang menggunakan kode garis.
b. Pemrosesan data menjadi informasi
Seperti menghitung
pembayaran karyawan,pajak dan potongan gaji lainnya
c. Output produk informasi
Menghasilkan laporan
dan tampilan mengenai kinerja penjualan Contoh:seorang manajer penjualan dapat
melihat tampilan video untuk memeriksa Kinerja seorang tenaga kerja penjualan ,
menerima pesan suara yang dihasilkan komputer melalui telepon ,menerima cetakan
hasil penjualan bulanan
d. Penyimpanan sumber daya data
Penyimpanan adalah
komponen sistem dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah aktivitas sistem
informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan
kemudian
e. Pengendalian kinerja sistem
Sistem informasi harus
menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input,pemrosesan output dan
penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan
apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan .Kemudian ,
aktivitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat
dihasilkan bagi para pemakai akhir.
Data resource Management
14. Konsep dasar basis data
a. Pengertian Basis Data (database)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinnya.
Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
b. Perancangan Basis Data (database)
Hal yang paling penting pada saat melakukan desain file (database) adalah pengetahuan akan struktur dari file yang didesain. Sebuah file menyimpan record-record yang jenisnya sama.
a. Pengertian Basis Data (database)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinnya.
Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
b. Perancangan Basis Data (database)
Hal yang paling penting pada saat melakukan desain file (database) adalah pengetahuan akan struktur dari file yang didesain. Sebuah file menyimpan record-record yang jenisnya sama.
15.
Pengertian
data wirehouse, data mart dan data mining
Datawarehouse merupakan gabungan dari beberapa data mart dan levelnya
berada pada perusahaan atau organisasi. Sedangkan data mart merupakan bagian
dari datawarehouse dan berada level departemen pada perusahaan atau organisasi
tersebut.
Data mart menangani sebuah business proses, misalkan penjualan, maka
hanya proses penjualan saja yang ditangani pada data mart.
Data mining adalah suatu proses ekstraksi informasi
berguna dan potensial dari sekumpulan data yang terdapat secara implisit dalam
suatu basis data
E-Commerse
16. Pengertian e-commerse
·
Menurut Robert E.
Johnson, e-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi
bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi
yang paling utama.
·
Menurut Gary Coulter dan John Buddemeir
(E-commerce Outline): e-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan,
pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa
perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan
metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara
eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi.
·
Menurut Donna Perry, pengertian e-commerce
sangat sederhana yaitu kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik
melalui komputer, fax, telefon, dsb.
17. Jeni-jenis e-commerse
1. Business to business (B2B)
·
Trading partners yang sudah saling
mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup
lama.
·
Pertukaran data dilakukan secara
berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
·
Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan
mereka lainnya untuk mengirimkan data.
·
Model yang umum digunakan adalah peer to
peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku
bisnis.
2. Business to Costumer (B2C) melalui internet
·
Terbuka untuk umum, di mana
informasi disebarkan secra umum pula.
·
Servis yang digunakan juga
bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
·
Servis yang digunakan
berdasarkan permintaan.
·
Sering dilakukan sistim
pendekatan client-server.
3. Costumer to Costumer (C2C)
4. Government to Nation (G2N)
18.
Komponen
e-commerce
1.
EDI (
electronic data enterchange)
Electronic Data Interchange (EDI)
didefinisikan sebagai pertukaran data komputer antar berbagai bidang organisasi
atas suatu informasi terstruktur dalam format yang standar dan bisa diolah oleh
komputer. EDI merupakan bentuk e-commerce sesuai definisinya, dan telah ada
bentuk yang sama selama lebih dari 20 tahun. Saat ini teknologi dan
implementasi EDI sudah sangat berkembang
2.
DIGITAL CURRENCY
Digital currency dimaksudkan untuk
memungkinkan user untuk memindahkan dananya secara elektronik dalam lingkungan
kerja tertentu. Saat ini, digital currency dirancang untuk versi elektronik
dari uang kertas, dimana memiliki atribut yang sama dengan media fisik
sebenarnya baik secara anatomis maupun dari segi likuiditasnya
3.
ELECTRONIC CATALOGS
Electronic Catalogs (e-catalogs) telah
berada pada aplikasi komersil yang dirancang untuk internet dan merupakan
komponen utama dari sistem e-commerce. E-catalogs merupakan antar muka grafik
(Graphical User Interface) yang umumnya berbentuk halaman WWW dimana
menyediakan informasi
tentang penwaran produk dan jasa.
4. INTRANET
DAN EXTRANET
Umumnya intranet digambarkan hanya sebagai
web server di dalam perusahaan (internal), padahal sebenarnya intranet hanyalah
kumpulan web site yang dimiliki oleh suatu kelompok (biasanya perusahaan) yang
bisa diakses hanya oleh anggota kelompok tersebut. Sedangkan extranet merupakan
area tertentu dari intarnet yang bias diakes oleh kelompok di luar anggota
kelompok intanet, tapi dengan otorisasi tertentu.
19.
Keuntungan
dan kerugian e commerce
·
Keuntungan e-commerce di antaranya:
1. Revenue
Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa
ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa
pasar).
3. Menurunkan
biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan
jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan
customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management
7. Memperpendek
waktu produksi.
8. Meningkatkan
value chain (mata rantai pendapatan).
Jika dipandang dari
pelaku-pelaku dalam e-commerce, keuntungannya yaitu:
·
Bagi Perusahaan, memperpendek jarak,
perluasan pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata
lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta
mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas,
seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya
sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
·
Bagi Konsumen, efektif, aman secara fisik
dan flexible
·
Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan
pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia
akademis, meningkatkan kualitas SDM
Selain itu dengan adanya
teknologi internet, kelebihan nilai bisnis ini antara lain:
·
Menghasilkan pendapatan baru melalui
penjualan online.
·
Memperkecil biaya melalui penjualan dan
dukungan pelanggan secara online.
·
Menarik pelanggan baru melalui pemasaran dan
iklan web dan penjualan secara online.
·
Membuat produk-produk baru agar segera bisa
diakses melalui web.
2.
Kerugian e-commerce di antaranya:
a. Kehilangan
segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer
uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
b. Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c. Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d. Penggunaan
akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang
berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
e. Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
f. Kerugian
yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja ,
ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia ,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Security
Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines :
Kriptografi Public Key : merupakan sistem asimetris (tidak simetris)
menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi
data dan private key untuk dekripsi data. Public key disebarkan ke seluruh
dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun yang memiliki public key
tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh seseorang
yang memiliki private key walaupun anda belum pernah mengenal bahkan tidak tahu
sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut. Contoh : Elgamal , RSA ,
DSA. Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan
pertukaran informasi meskipun diantara mereka tidak ada persetujuan mengenai
keamanan data terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lain.
g. Meningkatkan
INDIVIDUALISME, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan
mendapatan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun.
h. Terkadang
Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda
dengan apa yang dilihat secara kasat mata
i. Tidak
MANUSIAWI, sering sekali seseorang pergi ke toko & MALL tidak sekedar ingin
memuaskan kebutuhannya akan barang/ jasa tertentu, akan tetapi bisa juga untuk
refreshing, ketemu teman dan keluarga dan sebagainya.
20.
Contoh
e-commerse
seperti www.bhineka.com,
www.blibli.com, www.gramedia.com,www.jakartanotebook.com
E-Business
21.
E-business adalah
kegiatan
bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan
menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara
lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan
dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan
melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
22. Aturan e-business
1. Komunikasi
komunikasi adalah adanya
fasilitas atau media yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan,
transaksi elektronik (pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan
perpindahan barang dari penjual ke pembeli. Media komunikasi yang memadai yang
bisa mempertemukan pelaku e-Business menjadi syarat utama terselenggaranya.
2. Komersial
(Perdagangan)
Sisi komersial yang
disyaratkan pada e-Business adalah adanya sistem untuk melakukan transaksi
online mulai dari promosi barang, pemesanan barang, pembayaran dan pengiriman
barang. Pembeli barang memesan barang tidak memerlukan melihat barang secara
langsung tetapi melalui gambar atau spesifikasi yang tercantum dalam website.
Sedangkan untuk pemesanan, sistem shopping online terhubung dengan sistem
inventory untuk mengetahui stock barang sehingga barang yang dibeli memang ada.
Untuk pembayaran, sistem shopping online harus terhubung dengan otoritas
pembayaran misalnya bank atau penyedia kartu kredit agar nilai yang dibayarkan
oleh pembeli berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang
cukup.
3. Proses
Bisnis
Setiap pelaku e-Business
yang ingin melalukan transaksi elektronik dan mendapatkan manfaat semaksimal
mungkin dari e-Business harus melakukan optimalisasi proses bisnis internal
dengan memanfaatkan teknologi informasi agar aliran informasi, transaksi,
maupun lama pengiriman barang menjadi dipersingkat, biaya transaksi menjadi
lebih ekonomis jika dibandingkan dengan perdagangan yang dilakukan secara
tradisional.
4. Layanan
Bagi setiap institusi yang
menjadi pelaku e-Business, penggunaan teknologi informasi dan internet
seharusnya menjadikan layanan ke customer menjadi lebih baik, lebih ekonomis,
dan lebih terjangkau. Misalnya, dimensi barang yang ditawarkan beserta
spesifikasinya bisa diperiksa lebih seksama sebelum dibeli (diakses melalui
website), tidak diperlukan toko secara fisik, dan bisa diakses dari mana saja
dengan menggunakan internet. Bahkan dengan sistem informasi, customer bisat
dilayani secara khusus dan personal karena data-data aktifitas customer direkam
dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan pelayanan.
5. Learning
Untuk meningkatkan
”awareness” baik diantara pengguna maupun pelaku e-Business, proses edukasi
sangat penting agar semakin banyak anggota masyarakat yang menyadari manfaat
dan kelebihan dari transaksi online. Perbedaan dengan transaksi tradisional
adalah pembeli dan penjual tidak perlu belajar sebelum melakukan transaksi
sedangkan transaksi online karena pengguna maupun pelaku tidak berhadapan
dengan manusia tetapi dengan mesin komputer maka diperlukan proses edukasi agar
mereka bisa menggunakan fasilitas atau media transaksi dengan lancar.
6. Kolaborasi
Satu siklus transaksi
online antara penjual dan pembeli melibatkan stakeholder lain yang harus
berkolaborasi untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Pada saat pembayaran maka
akan terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan bank atau
penyedia kartu kredit untuk menyelesaikan proses pembayaran. Setelah dibayar
maka terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan gudang, dan jasa
pengiriman barang untuk mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain yang
juga terlibat adalah pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi maupun
atas barang yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam e-Business.
7. Komunitas
Dalam dunia maya (world
wide web) komunitas merupakan salah satu indikator untuk mengukur aktifitas
pengguna. Dalam e-Business, komunitas merupakan media yang cukup penting untuk
belajar dan memperbaiki diri secara terus menerus baik dari sisi pelaku maupun
pengguna dalam hal produk, layanan, maupun mekanisme transaksi.
23.
Faktor-faktor penentu keberhasilan e-business
1. Biaya
(cost)
E-Business
perlu menjamin terjadinya ’cost efficiency’ melalui efisiensi waktu atau volume
penjualan yang lebih besar dengan melakukan optimasi pada proses logistik
langsung dari warehouse ke pembeli.
2. Komersial
(commerce)
Memaksimalkan
keuntungan (profitabilitas) dilakukan dengan melakukan reengineering seluruh
proses bisnis sehingga selain menurunkan biaya operasional juga meningkatkan
kepuasan pelanggan dan pada akhirnya menaikkan volume penjualan.
3. Konten
(content)
Informasi
tentang produk atau layanan, berita yang selalu up to date, informasi yang
berguna misalnya tip, advice, variasi produk atau layanan pendukung yang
dibarengi dengan kualitas produk dan layanan yang prima sehingga pelanggan
merasa dilayani secara personal merupakan kunci sukses utama.
4. Komunitas
(community)
Komunitas
merupakan media tempat pertukaran pengalaman, membentuk interest group sehingga
menjadi sarana yang efektif untuk membentuk opini pelanggan, membangun
permintaan (generate demand) dan melindungi kepentingan pengguna maupun pelaku.
Komunitas merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan
sehingga biaya untuk mendapatkan pelanggan baru menjadi minimal.
5. Kenyamanan
(convenience)
Kenyamanan
dalam melakukan transaksi online merupakan salah satu kunci sukses. Navigasi
yang mudah, cepat, dan informatif akan membuat pengguna menyukai cara
bertransaksi online. Sedangkan kerumitan nagivasi yang memerlukan beberapa kali
clik dan tidak memberikan petunjuk yang mudah dan cepat bisa menyesatkan
pengguna dan membuat pengguna tidak kembali lagi.
6. Konektifitas
(connectivity)
Ketersediaan
koneksi yang cepat juga merupakan faktor penentu kesuksesan transaksi online.
Respon yang cepat dan tidak terputus akan membuat pengguna merasakan manfaat
yang nyata dari e-Business
Contoh e business
Komentar
Posting Komentar