Pendapatan Nasional
PENDAPATAN NASIONAL
Tulisan 1
Konsep pendapatan Nasional begitu terkenal, bahkan orang yang tidak mengetahui ilmu ekonomi pun pernah mendengarnya. Pengertiannya sederhana saja, yaitu penjumlahan dari semua pendapatan individ, namun kenyataanya tidak sesederhana pengertian tersebut.
Menurut ahli ekonomi modern, alat utama sebagai pengukur kegitan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto ( Gross National Product, GNP ), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan di ukur menurut harga pasar. Oleh karena itu, pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam kurun waku tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang.
Berikut akan dijelaskan konsep pendapatan nasional .
1. Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product )
Produk domestik bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara ( domestic ) selama 1 tahun.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, maka jumlahnya masih bersifat bruto/kotor.
Semua hasil produksi orang/perusahaan asing di dalam negeri yang harus dibayarkan disebut factor income payment to abroad,sedangkan hasil produksi diluar negeri yang diterima disebut factor income receipt from abroad.
GNP – n = GNP atau GNP + n = GDP
2. Produk Nasional Bruto ( Gross National Product )
Produk Nasional Bruto atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada diluar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah tersebut. Perbedaan PDB (GNP) dengan PNB (GNB) GNP terletak pada net factor incomesaja.
Jika GDP lebih besar dari GNP, maka penanaman modal asing lebih besar dari penanaman modal negara itu diluar negari. Jika GDP lebih kecil dari GNP biasanya negara itu mampu menanamkan modal lebih banyak di luar negeri dari pada menerima modal asing dari luar negeri.
3. Produk Nasional Neto ( Net National Product )
Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal.
NNP=GNP-Penyusutan (Replacement)
4. Pendapatan Nasional Neto ( Net National Income )
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain,contoh : pajak penjualan,pajak import,bea eksport, dan cukai-cukai.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
5. Pendapatan Perseorangan ( Personal Income )
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan :
- Pajak laba perusahaan
- Laba yang tidak dibagi
- Iuran pensiun
PI = NNI – ( pajak perusahaan + laba ditahan + iuran jaminan sosial) + transfer payment
6. Pendapatan yang dapat Dibelanjakan (Disposable Income )
Diponsable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Pajak langsung( direct tax) adalah paak yang bebanya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya langsung ditanggung oleh wajib pajak, contoh : pajak pendapatan.
Disponsable income = Personal income – Direct tax (pajak penghasilan)
Pendekatan Pendapatan Nasional
Untuk menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode yang akan dijelaskan dibawah ini.
1. Pendekatan Produksi
Penghitungan pendapatan nasional dengan pendapatan produksi adalah dengan menghitung jumlah produksi masing-masing sektor ekonomi kemudian dijumlahkan.
NI = E + A + I + N + J
Ket :
a. A = agraris
b. I = industri
c. N = perdagangan
d. J = jasa
e. NI = national income
2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal,dan laba.
Menurut Suryana, pendekatan ini dilakukan dengan cara menjumlahkan pendapatan dari faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pendapatan yang dihitung adalah pendapatan yang diperoleh oleh mereka yang memiliki faktor-faktor produksi, seperti pemilik modal, pekerja, dan pengusaha.
NI = w + r + i + p
Ket:
W = wages i = interest
R = rent p = profit
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional dapat dihitung dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b. Pengeluaran konsumsi pemerintah ( G )
c. Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-alat produksi tahan lama ( I )
d. Ekspor barang dan jasa (X) dan jasa dikurangi impor barang dan jasa ( M )
NI = C+G+I+(X-M)
Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional perlu dihitung untuk berbagai maksud dan tujuan sebagai berikut :
a. Mengukur Tingkat Kemakmuran
b. Mengetahui Struktur Perekonomian
c. Mengetahui Pertumbuhan Perekonomian
d. Membandingkan Perekonomian Antardaerah dan Antarnegara
e. Merumuskan Kebijakan Pemerintah
Komentar
Posting Komentar